28 September 2021

Titik Terendah

Barangkali,

Saat kau merasa berada di titik paling rendah dalam hidupmu, 

Kau harus segera ingat untuk kembali menulis lagi.

Kerana dengan menulis, kau seakan-akan dihidupkan dua kali.

Atau setepatnya,

Kau menulis untuk merasa hidup kembali.

Menulis tentang derita, bahagia, duka, kecewa, luka, sengsara, tua, muda, angkara, sengketa, lara, hiba, suka, dan segala kesakitan jiwa yang akhir kesimpulannya, semuanya adalah tentang cinta.



20 August 2021

Kembali

Barangkali, kembali menulis lagi

Kan menjadi terapi.

Buat hati dan diri,

Yang terkadangnya tak tegar diuji.

Serta mampu mengubat sepi,

Yang terasanya di hati.

Atau membantu suara kecil,

Mengadu dan membina kembali mimpi.


Selamat malam sakti,

Sebelum masa aku pergi, 2021

12.20 pagi

16 February 2018

Penjual Sajak

Sebentar saja lagi, aku akan pulang ke kamar dengan tangan kosong, serta kemeja berdaki, tak ada satu tangkai bunga pun, bahkan cuma ada lelah, kau pasti bingung dan tersoal-soal, di mana aku buangkan tenaga pada hari ini.

Aku ceritakan satu persatu kepadamu, sayangku. Hari ini tidak ada satupun sajak yang laku, manusia yang lalu-lalang semuanya menepis kertas sajak yang kuhulur dan kusertakan sekali sebuah senyuman, di fikiran mereka cuma, "orang yang patah hati membaca sajak".

Jadi, kubakar semua kertas sajak yang kita berdua tulis tadi malam, biarlah yang merasa patah hati cuma aku, sajak, dan --kau.

Siapa Yang Lebih Dahulu Melamarmu Dengan Sajak Yang Lebih Baik? -Adinata Gus.

15 February 2018

Nyanyian Rindu

coba engkau katakan padaku
apa yang seharusnya aku lakukan
bila larut tiba wajahmu terbayang
kerinduan ini semakin dalam
gemuruh ombak di pantai kuta
sejuk lembut angin di bukit kintamani
gadis-gadis kecil menjajakan cincin
tak mampu mengusir kau yang manis
bila saja kau ada di sampingku
sama-sama arungi danau biru
bila malam mata enggan terpenjam
berbincang tentang bulan merah ooh
coba engkau dengar lagu ini
aku yang tertidur dan tengah bermimpi
langit-langit kamar jadi penuh gambar
wajahmu yang bening sejuk segar
kapan lagi kita akan bertemu
mesti hanya sekilas kau tersenyum
kapan lagi kita nyanyi bersama
tatapanmu membasuh luka ooh
-Ebiet G. Ade