16 February 2018

Penjual Sajak

Sebentar saja lagi, aku akan pulang ke kamar dengan tangan kosong, serta kemeja berdaki, tak ada satu tangkai bunga pun, bahkan cuma ada lelah, kau pasti bingung dan tersoal-soal, di mana aku buangkan tenaga pada hari ini.

Aku ceritakan satu persatu kepadamu, sayangku. Hari ini tidak ada satupun sajak yang laku, manusia yang lalu-lalang semuanya menepis kertas sajak yang kuhulur dan kusertakan sekali sebuah senyuman, di fikiran mereka cuma, "orang yang patah hati membaca sajak".

Jadi, kubakar semua kertas sajak yang kita berdua tulis tadi malam, biarlah yang merasa patah hati cuma aku, sajak, dan --kau.

Siapa Yang Lebih Dahulu Melamarmu Dengan Sajak Yang Lebih Baik? -Adinata Gus.